Bocoran Kunci Jawaban UN SMA SMK 2013 Beredar? Siswa Diimbau Tak Mempercayainya - Kabid Sekolah Menengah Dinas Pendidikan Kabupaten Malang, Pudianto, mengimbau kepada siswa-siswi SMK – SMA dan MA di Kabupaten Malang untuk tidak mengakses isu jawaban soal ujian nasional (UN) yang beredar menjelang pelaksanaan UN 15 April. Karena jawaban yang biasa tersebar lewat HP itu hanya jebakan. Pasalnya dalam UN nanti, setiap siswa akan mendapatkan soal yang berbeda.
“Satu ruangan nanti akan diisi 20 siswa peserta UN. Dan dalam satu ruangan ada 20 paket soal yang setiap soalnya tidak sama. Namun untuk nilai bobot dan kwalitas soalnya sama. Itu supaya selain tidak ada kecurangan, siswa juga tidak bisa mencontek,” terang Pudianto. Selain itu, Pudianto juga menghimbau kepada bapak atau ibu guru pengawas UN, benar-benar mengikuti pengarahan dari Dinas Pendidikan, ketua sub-rayon atau kepala sekolah penyelenggara UN. Yakni melakukan pengawasan sesuai dengan tugas pokok dan fungsi serta sesuai dengan petunjuk teknis (juknis).
“Kami juga menghimbau kepada seluruh peserta UN nantinya untuk percaya diri dalam mengerjakan soal. Dan kepada pihak sekolah, sebelum pelaksanaan UN bisa menjaga keamanan serta psikologi siswa, sehingga jangan sampai ada beban atau gangguan,” ujar Pudianto, kemarin siang.
Dari pelaksanaan UN ini, Pudianto berharap Kabupaten Malang bisa sukses dan tidak ada masalah dalam penyelenggaraan ujian nasional. Sekaligus berharap seluruh siswa SMK-SMA dan MA di Kabupaten Malang bisa lulus semua. “Paling tidak juga bisa mencapai nilai yang baik. Tidak hanya di tingkat provinsi, tetapi juga nasional,” katanya.
Sementara untuk soal dan lembar jawaban UN sendiri, menurutnya akan diambil hari ini. Soal dan lembar jawaban nantinya sementara akan disimpan di Polres Malang. Baru keesokan harinya (Sabtu, red) soal UN akan didistribusikan ke Polsek sesuai dengan sub rayon.
“Untuk pengamanan Senin (8/4) lalu, Kapolres Malang bersama panitia penyelenggara dari Universitas Brawijaya sudah memberikan himbauan kepada seluruh Kapolsek, kepala sekolah SMP, SMK/MA dan kepala UPTD TK-SD di Dinas Pendidikan. Mereka diwanti-wanti supaya bisa ikut menjaga keamanan dan kelancaran penyelenggaraan ujian nasional,” jelasnya.
“Satu ruangan nanti akan diisi 20 siswa peserta UN. Dan dalam satu ruangan ada 20 paket soal yang setiap soalnya tidak sama. Namun untuk nilai bobot dan kwalitas soalnya sama. Itu supaya selain tidak ada kecurangan, siswa juga tidak bisa mencontek,” terang Pudianto. Selain itu, Pudianto juga menghimbau kepada bapak atau ibu guru pengawas UN, benar-benar mengikuti pengarahan dari Dinas Pendidikan, ketua sub-rayon atau kepala sekolah penyelenggara UN. Yakni melakukan pengawasan sesuai dengan tugas pokok dan fungsi serta sesuai dengan petunjuk teknis (juknis).
“Kami juga menghimbau kepada seluruh peserta UN nantinya untuk percaya diri dalam mengerjakan soal. Dan kepada pihak sekolah, sebelum pelaksanaan UN bisa menjaga keamanan serta psikologi siswa, sehingga jangan sampai ada beban atau gangguan,” ujar Pudianto, kemarin siang.
Dari pelaksanaan UN ini, Pudianto berharap Kabupaten Malang bisa sukses dan tidak ada masalah dalam penyelenggaraan ujian nasional. Sekaligus berharap seluruh siswa SMK-SMA dan MA di Kabupaten Malang bisa lulus semua. “Paling tidak juga bisa mencapai nilai yang baik. Tidak hanya di tingkat provinsi, tetapi juga nasional,” katanya.
Sementara untuk soal dan lembar jawaban UN sendiri, menurutnya akan diambil hari ini. Soal dan lembar jawaban nantinya sementara akan disimpan di Polres Malang. Baru keesokan harinya (Sabtu, red) soal UN akan didistribusikan ke Polsek sesuai dengan sub rayon.
“Untuk pengamanan Senin (8/4) lalu, Kapolres Malang bersama panitia penyelenggara dari Universitas Brawijaya sudah memberikan himbauan kepada seluruh Kapolsek, kepala sekolah SMP, SMK/MA dan kepala UPTD TK-SD di Dinas Pendidikan. Mereka diwanti-wanti supaya bisa ikut menjaga keamanan dan kelancaran penyelenggaraan ujian nasional,” jelasnya.
0 komentar:
Posting Komentar